MEDAN – CN.com | Sesuai Rencana revitalisasi pasar tradisional di Medan yang akan dilakukan Pemko tahun ini, mendapat dukungan penuh DPRD Kota Medan. Kendati begitu, legislatif mengingatkan sekaligus meminta agar penempatan kios paska pasar rampung direvitalisasi, diprioritaskan bagi pedagang tradisional bukan pemilik.
Wakil Ketua DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar H.Iswanda Ramli SE mengatakan, program revitalisasi bertujuan menggalakkan pasar tradisional agar dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern dan swalayan retail berjejaring yang ada di Kota Medan.
"Seperti kita ketahui bahwa pasar modern dan swalayan ini pertumbuhannya amat pesat, di sekitaran pasar tradisional yang ada. Kalau pasar tradisional kita tidak dipercantik melalui program revitalisasi, bukan tidak mungkin akan tergilas dengan pasar modern dan swalayan tersebut," katanya kepada CahayaNews.com, Selasa (27/2).
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H.Iswanda Nanda Ramli, SE
Sedangkan tiga pasar tradisional yang masuk program revitalisasi Pemko 2018, yakni Muara Takus, Inpres Bakti dan Kapuas Belawan. Pemko melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar dan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR), juga telah menyosialisasikan rencana ini ke seluruh pedagang di tiga pasar tersebut. Ujarnya Nanda Ramli.
"Pasar tradisional merupakan tempat pergerakan perekonomian masyarakat. Pasar-pasar ini jangan sampai mati dan perlu dipercantik agar masyarakat tertarik bertransaksi dan membeli barang di sana. Sebab masyarakat kita sekarang lebih bangga rasanya belanja di mal dan swalayan, ketimbang di pajak (pasar, Red)," ujar politisi Golongan Karya yang juga Koordinator Komisi C DPRD Medan.
Pria yang akrab disapa Nanda ini mengharapkan dalam perjalanan revitalisasi nantinya, Pemko harus menjamin biaya kios atau stand untuk pedagang dengan harga terjangkau. Kemudian jangan ada monopoli terhadap kios yang diperuntukkan bagi pedagang, paskapasar rampung direvitalisasi, termasuk menjaga kebersihan Pasar yang dimaksud agar dapat mendatangkan para konsumen.
"Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya jangan lagi membebani pedagang dengan biaya-biaya lain setelah revitalisasi pasar selesai dilakukan. Jangan juga diberikan kepada yang bukan pedagang, jangan dimonopoli kios-kios itu kepada pemilik. Umpama sebelum revitalisasi si pemilik punya 10 kios, setelah itu kalau bisa dia dikasih enam saja dan sisanya diberikan kepada pedagang atau masyarakat yang benar-benar mau berjualan di sana. Kios-kios inilah yang nantinya tidak disewakan lagi," terang pria yang juga mantan penjaga malam di Pasar Muara Takus. Dan juga ketua pengelola kebun bunga medan.
Selanjutnya Nanda mengakui, disamping kesulitan ekonomi dan lapangan pekerjaan saat ini, berwirausaha atau berdagang di pasar menjadi pilihan tepat bagi masyarakat. Namun terkadang hal itu sering terbentur pada modal dan lokasi untuk berjualan. "Saya sangat harapkan, agar hal ini bisa benar-benar dipahami dan dipertimbangkan oleh Pemko. Bahwa jangan lagi pedagang harus menyewa kios dan ada yang menyewakan padahal dia tidak berjualan di semua lapak tersebut. Sekarang ini sulit masyarakat mendapat pekerjaan, jualan di pinggir jalan juga kena gusur. Pilihan tepatnya tentu memiliki lapak di pasar tradisional," sebut Nanda dan juga menjabat ketua GOSKORO Kota Medan ini.
Sesuai keinginan Pemerintah Kota Medan telah memprogramkan tiga pasar tradisional untuk direvitalisasi tahun ini. Yakni Pasar Muara Takus, Pasar Bakti dan Pasar Jawa, Belawan. PD Pasar pun sudah menyosialisasikan rencana ini kepada seluruh pedagang. Dalam sosialisasi di tiga pasar, pedagang menyambut baik program Pemko Medan. Sosialisasi perdana digelar di Pasar Muara Takus pada Selasa (13/2) di Kantor Lurah Madras Hulu, Jl. Teuku Cik Ditiro Medan. Sedangkan sosialisasi di Pasar Inpres Bakti dilakukan pada Rabu (14/2) dan di Pasar Jawa, Belawan pada Kamis (15/2).
Penandatanganan MOU DPRD Kota Medan Dengan Pemerintah Kota Medan. Walikota Medan Drs.H.T.Dzulmi Eldin S.M.Si, Ketua DPRD Kota Medan dan Para wakil Ketua DPRD Medan.
Yang mana Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya menyampaikan program revitalisasi ketiga pasar ini berawal dari keinginan pedagang. Selanjutnya PD Pasar menyahuti harapan pedagang agar pasar tradisional tersebut dapat dibangun kembali sehingga lebih bergairah dan ramai pembeli. Ini akan mendatangkan gairah konsumen untuk berbelanja di pasar tersebut.
Selanjutnya "Ini merupakan obat bagi pedagang. Pahitnya di awal namun manisnya akan dirasakan setelah pasar dibangun dengan bagus. Kita mau sosialisasikan dulu ke pedagang, agar nanti dalam proses relokasi dan pembangunannya tidak terkendala, tepat waktu" kata Rusdi Sinuraya kepada CN.com.
Melihat Kinerja dari PD Pasar Kota Medan,yang dipimpin Drs.Rusdi Sinuraya, telah dapat meningkatkan PAD Kota Medan. Dengan cara Mengganti “Mafia-mafia Pasar” yang Selama ini menggrogoti pendapatan PD Pasar Kota Medan. Memang punya resiko, “Adanya ada nya suka dan tidak suka hingga sering terjadinya unjuk rasa ke Pemko/DPRD Kota Medan. Semuanya ini di Politisi untuk menjatuhkan dirut PD Pasar. (bm)
Rapat Komisi C DPRD Kota Medan dengan PD Pasar Kota Medan
Ket Foto : dari kiri Assisten Ekbang Ir.H Qamarul Fattah M.Si, Dirut PD Pasar Drs. Rusdi Sinuraya, Kadis PERKIM/TRTB Ir.Sampurno Pohan M.Si, Pada Acara Sosialisai di DPRD Medan.
Tim Komisi C DPRD Kota Medan Meninjau Kondisi Pasar Tradisional Belawan.
Anggota DPRD sedang Meninjau Pasar Tradisional Belawan.