Medan,CN.com - Anggota DPRD Medan Wong Chun Sen meminta aparat kepolisian lebih memperketat keamanan mengingat aksi begal di Kota Medan kembali marak.
"Harapan kita aparat kepolisian lebih mengintensifkan patroli di kawasan yang dinilai rawan aksi begal," kata Wong Chun Sen, Jumat (20/07/2018).
Kembali maraknya aksi begal di jalan raya tentu saja membuat warga Medan resah. Apalagi warga yang pulang pada malam hari dengan menggunakan sepeda motor.
Kecemasan warga ini, kata Wong sangat beralasan. Sebab para begal dalam menjalankan aksinya sering melukai korbannya.
"Bahkan para begal tak segan menghabisi nyawa korbannya," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, terhitung dari Februari sampai 18 Juli 2018 telah terjadi lima kasus begal. Pada 19 Februari 2018, korbannya Budi Susanto, warga Jalan Kail, Lingkungan V, Kelurahan Sei Mati, Kecmatan Medan Labuhan. Budi dibegal di Jalan SM Raja depan taman makam pahlawan. Budi ditodong dengan belati dan sepeda motornya BK 2158 AGK jenis Vario dibawa kabur.
Pada 2 Maret 2018 pasangan kekasih Windu dan Dana dibegal di kawasan Desa Telaga Sari, Kecamatan Sunggal. Dan Pada 30 Mei 2018 Fahri Husein Warga Jalan Alumunium I berprofesi sebagai ojek online dirampok di pintu tol H Anif,.
Berselang sehari tepatnya tanggal 31 Mei 2018 Putri siswi SMP Muhamadiyah Mandala dibegal di Pasar V Tembung, dan terakhir 18 Juli 2018 Lori Wie Loen (66) ditemukan seorang pedagang dalam keadaan tak berdaya di Jalan MT setelah dibegal.
"Ini beberapa kasus begal yang saya ketahui," kata Wong. (bm/bk)