MEDAN, CN.com – Sebanyak 40 orang rombongan wakil rakyat dari Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Way Kanan, Beta Juana, SH, berkunjung ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dan diterima oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Medan, Drs. Abdul Azis yang di wakilkan oleh Kabag Persidangan dan Perundang-undangan, Hj. Alida, SH, Kasubag, Perundang-Undangan, Hasan, Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suriono, Sekretaris Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan, Drs. Hj. Yusdarlia, Kabid Prasarana Jalan, dan staff ASN Sekretariat DPRD Kota Medan, Kamis (20/9/2018).
Tujuan kunjungan anggota DPRD Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung ini adalah untuk berkonsultasi mengenai pengaruh jumlah kunjungan Wisatawan terhadap PAD, Optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah dalam meningkatkan PAD dan pembangunan Infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Pada pembukaan pertemuan yang dilaksanakan di ruang Banmus Lantai 2, gedung DPRD Kota Medan ini, Wakil Ketua DPRD Kab.Way Kanan, Beta Juana berterimakasih atas penyambutan yang diberikan anggota DPRD Kota Medan melalui Kabag Persidangan dan Perundang-Undangan bersama Staf ASN DPRD Kota Medan.
“Kedatangan kami di sini berjumlah 40 orang dan pegawai ASN DPRD Kab,Way Kanan untuk melakukan konsultasi dan belajar tentang pendapatan PAD Kota Medan dari sektor pariwisata, mengingat Kota Medan merupakan salahsatu kota terbesar di Indonesia, karena saat kami tiba di kota Medan ini, ada banyak usaha dan gedung tinggi di Kota ini yang menurut kami merupakan bagian dari sektor wisata yang menjadi PAD bagi Kota Medan,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Way Kanan, Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suriono mengatakan, untuk peningkatan sektor pariwisata di Kota Medan, Dinas Pariwisata Tahun 2018 ini hanya melakukan promosi ke daerah di luar Sumatera Utara yang bertujuan untuk peningkatan kunjungan wisata ke Kota Medan dengan menjual Ikon Danau Toba, dan lain sebagainya.
“Kota Medan memiliki banyak suku, etnis, agama, adat istiadat dan penduduk awalnya adalah Melayu. Namun, seiring perkembangan jaman, semakin banyak suku dan adat istiadat dari berbagai daerah di Sumatera masuk ke Kota Medan yang perpenduduk 2,5 juta jiwa ini,” terang mantan Kabag Asset Kota Medan ini.
Disatu sisi jelas Agus, Dinas Pariwisata tidak ada melakukan promosi berupa iklan-iklan di dalam kota Medan kecuali ditempat-tempat tertentu seperti di Bandara Kualanamu, dan beberapa hotel berbintang di Kota Medan yang bertujuan untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar Kota Medan.
“Namun untuk bulan Oktober 2018 kedepan, paling ada iklan dari Dinas Pariwisata Kota Medan itupun untuk mensuksekan MTQN dimana Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang yang menjadi tuan rumahnya, jika untuk pendapatan PAD nya kemungkinan dapat dijelaskan oleh bagian perpajakan yang kebetulan hadir pada pertemuan ini,” terang Agus.
Sekretaris Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan, Drs. Hj. Yusdarlia mengatakan, target PAD yang diberikan kepada Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan untuk Tahun 2018 sebesar Rp. 1,4 triliun, dan sampai bulan September 2018 ini sudah mencapai 66,87 persen.
“Pastinya kami ingin agar target mencapai 100 persen, agar kami mendapat Upah Pungut (UP),” ujarnya.
Tambah Yusdarlia, untuk target penerimaan pajak sampai bulan September 2018 yakni dari sektor penerimaan pajak Hotel mencapai 64.84 %, pajak Restoran, 68.87 %, pajak Hiburan, 66.59 %, Pajak Parkir, 72.08 %, BPHTB, 51.18 %, PBB, 73.11 %,. “ Itu untuk triwulan ketiga dan kami berharap akan terus bertambah sampai bulan Desember 2018, paling tidak melebihi 75 %. Dan kami pastikan penerimaan pajak dari sektor kujungan wisatawan yang juga Bapak dan Ibu anggota DPRD Kabupaten Way Kanan yang dipungut dari hotel, restoran dan lain sebagainya yang merupakan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terangnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan berfoto bersama dan tukar cinderamata antara DPRD Kabupaten Way Kanan dan DPRD Kota Medan. (bm)