MEDAN – Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kota Medan sekaligus Anggota DPRD Kota Medan Wong Chun Sen Tarigan memandang sebutan kata ‘Cina’ dalam debat pilkada oleh Bobby Nasution yang berlangsung di Grand Mercure Hotel, Sabtu (21/11) malam, tidak ada bermaksud menyinggung kesukuan atau etnis tertentu.
Justru apa yang disampaikan Bobby bahwa Medan memang memiliki kekayaan budaya dari beberapa suku yang telah membaur dalam kehidupan kesehariannya tersebut memang benar adanya.
“Begitu juga dalam penyebutannya Cina atau Tionghoa adalah hal yang sama jadi tidak perlu ada perdebatan,”ungkap Wong yang juga Ketua Gemabudhi Sumut kepada wartawan Rabu (25/11/20).
Wong pun mengutip apa yang disampaikan dalam debat kandidat kedua Pilkada Medan di Grand Mercure Hotel, Sabtu malam (21/11), dimana moderator menanyakan bagaimana cara Bobby-Aulia untuk menjalankan visi misi mewujudkan Medan yang kondusif, mengingat Medan adalah kota yang plural.
Kemudian Bobby menyebut bahwa etnis budaya yang ada di Kota Medan harus menjadi sektor utama dari kebudayaan atau pariwisata yang ada di Kota Medan. Banyak sekali, etnis Melayu, Minang, Batak, Mandailing, India, Cina, Jawa, ini sangat banyak. Dan ini harus ada rumah rumah bagi mereka, kawasan kawasan yang akan menjadikan sektor wisata.
Nah kalau pun ada penyebutan kata ‘Cina’ bermaksud menyebutkan asal usul budaya yang dibawa dari para leluhur pada waktu itu.
“Seharusnya kita bangga bahwa Medan merupakan Miniatur Indonesia, sehingga Medan merupakan daerah tujuan wisata budaya dan kulinernya,”ucapnya
Ia pun mengajak marilah kita merajuk persatuan dan kesatuan, yang seharusnya kita merasa bangga dengan pluralisme mampu membawa Medan menjadi kota Metropolitan dan mensejahterakan kehidupan masyarakatnya.
Dalam kesempatan itu, Wong juga menuturkan agar para politisi lebih santun dalam menyukseskan kontestasi Pilkada Kota Medan
“Jangan menimbulkan polemik dan kebencian ditengah-tengah masyarakat,”ucap Wong yang juga Wakil Ketua KNPI Sumut.(Red)
